Simak cara Memerah dan Menyimpan ASI bagi bayi
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa mengonsumsi makanan padat. Pemberian ASI untuk bayi disarankan hingga Si Kecil berusia 2 tahun. Setelah menginjak usia 6 bulan, biasanya bayi diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Ada banyak alasan mengapa memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan sangat penting. Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ibu ini memiliki nutrisi yang dibutuhkan oleh buah hati tercinta. Selain itu, memberikan ASI eksklusif juga akan memberikan sejumlah manfaat untuk ibu. Namun pada saat ini banyak ibu menyusui sering lalai dan mengabaikan pemberian ASI Eksklusif secara eksklusif dikarenakan banyak hal misal kesibukan bekerja dll. Pemberian susu formula menjadi jalan keluar dari ibu menyusui, padahal susu formula yang diberikan lebih banyak mengandung glukosa dibandingkan gizi yang diperlukan bayi dan ASI dapat diberikan secara tidak langsung (disimpan terlebih dahulu dan diberikan ketika ibu sedang sibuk dengan kegiatan lain).
Hari Rabu, 29 Desember 2021 telah dilaksanakan Penyuluhan dalam Gedung di ruang tunggu KIA-KB dengan tema cara memerah dan menyimpan ASI yang benar kepada pasien yang sedang menunggu antrian pelayanan. Berikut merupakan cara memerah dan menyimpan ASI.
1. Menyiapkan tampungan ASI
2. Ibu membersihkan tangan yang akan memompa/memegang payudara
3. Memerah ASI
4. Menyimpan ASI di wadah plastik ziplock atau gelas kaca (sebanyak 15-60 ml) dan ditandai tanggal pemerahan. Meletakkan di lemari pendingin/kulkas
ASI yang disimpan di lemari pendingin dapat bertahan 2-3 hari, apabila disimpan di cooler bag dapat bertahan 24 jam, disimpan di freezer es 1 pintu bertahan 2 minggu dan aabila disimpan di freezer es 2 pintu dapat bertahan 3-6 bulan. Sebenarnya ASI perah segar dapat disimpan di udara ruangan, namun hanya bertahan 4 - 8 jam. Diharapkan dengan diberikannya penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu menyusui dalam menyimpan ASI sehingga tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif.