Berita kami

Pastikan Asupan Kebutuhan Cairan bagi Anak Sesuai Usia

19 January 2022 Penyuluhan

Rabu, 19 Januari 2022 telah dilaksanakan penyuluhan dalam gedung di Ruang Tunggu pelayanan KIA-KB dengan sasaran pasien yang sedang menunggu antrian pelayanan. Pada kali ini petugas memberikan penyuluhan terkait pemenuhan cairan tubuh pada anak. Media yang digunakan yaitu dengan buku KIA, di buku lama terdapat pada halaman 46 dan di buku baru pada halaman 39. Di buku baru lebih lengkap dikarenakna ada warna indikator feses anak. Air putih sangat penting untuk anak, tak hanya mencegah dehidrasi, mencukupi kebutuhan cairan anak juga dapat membantu mengasah perkembangan kognitifnya. Fungsi kognitif meliputi kemampuan anak dalam belajar, berpikir, berkreativitas, berkonsentrasi, mengingat, dan menganalisis. Selain itu, fungsi kognitif juga berkaitan dengan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya.

Dalam sebuah penelitian, anak yang mengalami dehidrasi ringan, bahkan sebesar 2% saja, bisa menjadi tidak berenergi, terlihat lemas, sering mengantuk, dan mengalami penurunan nafsu makan. Jika dibiarkan begitu saja, hal ini tentu dapat membuat anak menjadi tidak bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas. Selain itu, anak juga akan mengalami penurunan daya ingat dan kesulitan untuk berkonsentrasi saat belajar yang mengakibatkan turunnya prestasi di sekolah. Agar anak terhindar dari kondisi tersebut dan fungsi kognitifnya dapat berkembang dengan optimal, Anda perlu mencukupi asupan cairannya dengan membiasakannya minum air mineral yang kualitasnya terjaga.

Berdasarkan buku KIA, kebutuhan air telah dibagi berdasarkan usia, yaitu sebagai berikut:

  1. Usia 0-6 bulan diberikan ASI
  2. Usia 7-11 bulan sebanyak 800 ml atau setara dengan kurang lebih 3 gelas
  3. Usia 1-3 tahun sebanyak 1200 ml atau setara dengan kurang lebih 5 gelas
  4. Usia 4-6 tahun sebanyak 1500 ml atau setara dengan kurang lebih 6 gelas

Dalam buku KIA juga terdapat parameter warna air kencing dan feses yang menunjukkan apakah anak terhidrasi baik, kurang atau dehidrasi. Bagi anak yang memiliki warna urine lebih pekat diharapkan segera dierikan minum sesuai kebutuhan, apabila warna tidak membaik segera menghubungi bidan/perawat/dokter untuk penjelasan lebih lanjut. Begitu pula bagi warna tinja yang terlalu pekat tetapi kemudian warnanya menjadi lebih pucat maka ada kemungkinan bayi menderita Atresia Bilier dan disarankan untuk segera ke dokter. Maka perlu bagi ibu untuk memberikan asupan cairan sesuai kebutuhannya.

 

BAGIKAN ARTIKEL INI