Apa itu Penyakit Kusta? Yuk Kenali Penyakit Kusta
Hari Kusta Sedunia diperingati setiap tahun pada hari Minggu terakhir bulan Januari, hari tersebut dipilih oleh aktivis kemanusiaan Perancis, Raoul Follereau pada 1953. Pada Tahun ini Hari Penyakit Kusta diperingati pada tanggal 30 Januari 2022. WHO menyebutkan, peringatan Hari Kusta Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan penyakit kusta, serta penderitanya. Puskesmas Boyolali II memiliki kasus Penyakit Kusta di Tahun 2020 sebanyak 1 kasus dan Tahun 2021 sebanyak 1 kasus. Dalam rangka mengampanyekan kesadaran tentang kusta dalam peringatan Hari Kusta Sedunia Tahun 2022 maka pada hari Senin 03 Januari 2022, petugas promkes ikut menyebarluaskan tentang penyakit kusta agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui apa itu penyakit Kusta di Ruang Tunggu Pendaftaran dengan sasaran pasien yang berkunjung di Puskesmas. Hal yang disampaikan antara lain yaitu Definisi Penyakit Kusta, Penyebab, Gejala dan Pencegahan serta Pengobatannya.
Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi bakteri kronis (Mycobacterium leprae) yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, serta saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan rasa lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki, kemudian diikuti timbulnya lesi pada kulit. Kusta atau lepra disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat batuk atau bersin.
Kusta dapat menular jika seseorang terkena percikan droplet dari penderita kusta secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Selain itu ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kusta, di antaranya:
- Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo atau simpanse
- Menetap atau berkunjung ke kawasan endemik kusta
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
Gejala yang timbul akibat Penyakit Kusta antara lain yaitu:
- Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit
- Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
- Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
- Muncul luka tapi tidak terasa sakit
- Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
- Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan
- Kehilangan alis dan bulu mata
- Mata menjadi kering dan jarang mengedip
- Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung
Diagnosis Kusta dilakukan dengan Pemeriksaan berdasarkan gejala, Memeriksa lesi kulit dan pengambilan sampel lesi kulit (skin smear). Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang dapat dicegah yaitu dengan Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi sekaligus mencegah penularan lebih luas (menjaga hygienitas) dan menghindari kontak dengan hewan pembawa bakteri kusta. Sejauh ini belum ada vaksin untuk Kusta namun unutk pengobatan dapat diobati dengan Antibiotik selama 6 bulan hingga 2 tahun sesuai jenis kusta yang diderita. Di Indonesia pengobatan kusta dilakukan dengan metode MDT (multi drug therapy). Semoga dengan diberikannya penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait penyakit Kusta dan dapat mencegah penyakit Kusta.